Jika kamu sedang mencari jawaban atas pertanyaan: berikut jenis jenis tanah yang bersifat kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian kecuali jenis t..., maka kamu berada di tempat yang tepat. Disini ada beberapa jawaban mengenai pertanyaan tersebut. Silakan baca lebih lanjut.
Pertanyaan
berikut jenis jenis tanah yang bersifat kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian kecuali jenis tanah
Jawaban #1 untuk Pertanyaan: berikut jenis jenis tanah yang bersifat kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian kecuali jenis tanah
Jawaban:
b. Aluvial.
kalo gasalah kak
Jawaban #2 untuk Pertanyaan: berikut jenis jenis tanah yang bersifat kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian kecuali jenis tanah
Jawaban:
Jenis jenis tanah yang cocok untuk pertanian:
Tanah Regosol
Tanah regosol terbentuk dari material yang dikeluarkan letusan gunung berapi yang belum mengalami perkembangan sempurna. Tanah jenis ini bertekstur kasar dan berbahan organik rendah. Sifat demikian membuat tanah tidak dapat menampung air dan mineral yang dibutuhkan tanaman dengan baik. Tanah regosol lebih cocok untuk tanaman palawija dan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. Tanah ini tersebar di Jawa, Sumatera dan Nusa Tenggara.
Tanah Litosol
Tanah litosol hampir mirip dengan tang regosol karena sama-sama terbentuk dari aktivitas gunung Merapi. Tanah ini memiliki kedalaman yang dangkal dan peka terhadap erosi. Kandungan bahan organik tanah ini masih rendah. Tanah litosol cocok untuk tanaman seperti palawija dan tanaman keras. Tanah ini tersebar di Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Papuan.
Tanah Latosol
Tanah latosol terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Tanah ini sebagian besar terbentuk dan berkembang di daerah yang lembab. Kandungan bahan organik tanah ini bisa berubah-ubah dari sedang sampai tinggi. Tanah latosol mampu menyerap air dengan baik sehingga bisa menahan erosi. Tanah latosol lebih cocok untuk tanaman seperti tebu, cokelat, kopi dan karet. Tanah ini tersebar di Jawa, Sumatera, Bali dan Sulawesi.
Tanah Organosol
Tanah organosol terbentuk dari pelapukan bahan organik. Tanah ini biasa ditemui di daerah rawa atau daerah yang bayak tergenang air. Tanah organosol ini terbagi menjadi dua macam, yaitu tanah humus dan tanah gambut.
Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan bahan organik, khususnya dari tanaman yang sudah mati. Humus sangat subur untuk pertanian karena memiliki kandungan bahan organik tinggi sehingga warna tanah ini menjadi hitam. Humus cocok untuk tanaman seperti kelapa, nanas dan padi. Tanah gambut adalah tanah hasil pembusukan bahan organik. Gambut tidak sesubur humus. Pembusukan bahan organik pada tanah gambut berlangsung dalam keadaan tergenang sehingga tanah menjadi anaerob dan terlalu masam. Gambut cocok untuk tanaman seperti kelapa sawit.
Tanah Grumusol
Tanah grumusal terbentuk di ketinggian tidak lebih dari 300 m di atas permukaa laut dengan topografi yang berbukit. Tanah ini sangat lekat ketika basah dan menjadi pecah-pecah ketika kering. Tanah ini mampu menyerap air yang tinggi dan juga mampu menyimpan hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah grumusol cocok untuk tanaman seperti rumput-rumputan dan jati. Tanah ini banyak ditemui di Jawa, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Tanah Alluvial
Tanah alluvial terbentuk dari material halus yang diendapkan di aliran sungai. Tanah termasuk jenis tanah muda karena belum mengalami perkembangan. Tanah ini memiliki ciri-ciri berwarna kelabu dengan struktur sedikit lepas-lepas. Kesuburan tanah alluvial tergantung pada sumber bahan asal aliran sungai, namun biasanya memiliki kandungan hara yang tinggi. Tanah alluvial cocok untuk tanaman seperti padi, tebu, kelapa dan buah-buahan. Tanah ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sungai-sungai besar seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Papua
Sekian tanya-jawab mengenai berikut jenis jenis tanah yang bersifat kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian kecuali jenis t..., semoga dengan ini bisa membantu menyelesaikan masalah kamu.